Module not found.

Limbah Kayu Mempercantik ‘Soko Alas’

pada hari Rabu, 14 Mei 2025
oleh Stube HEMAT.

          

 

Berbeda dengan Umbul Ponggok yang merupakan mata air alam milik desa yang memiliki nilai historis, Soko Alas adalah destinasi buatan milik perorangan/pengusaha yang membidik lahan persawahan dan menawarkan wisata alam dan paduan seni. Wisata yang ditawarkan meliputi kolam renang, embung buatan, resto snack & bar, dan spot foto. Ide usaha patut diacungi jempol dengan membuka outbond kelompok, kumpul keluarga, acara komunitas yang memerlukan space memadai dan lahan parkir. Hal ini tidak bisa ditemukan di Umbul Ponggok. Jarak tempuh 1 km dengan waktu tempuh hanya sekitar 5 menit dari Umbul Ponggok, Soko Alas memberi ruang kelegaan dan santapan kuliner yang memadai.

 

 

Tiket masuk yang terjangkau membuat siapa saja bisa menikmati wahana ini. Gerbang masuk besar bagai gerbang benteng dengan seni limbah kayu, seolah mengajak orang untuk singgah. Sesaat setelah masuk gerbang, pengunjung disambut pilar-pilar tinggi bernuasa biru dan coklat alami kayu, menggoda untuk berfoto di spot ini. Masuk lebih dalam ada embung buatan, selanjutnya ada 2 kolam renang yang diperuntukkan bagi anak-anak dan dewasa, tempat berkumpul dan beracara, pendopo, dan tempat kuliner. Gazebo-gazebo dengan dekorasi limbah kayu dan pemandangan sawah membuat pengunjung senang berlama-lama di tempat. Tempat cuci tangan cukup memadai, dan kebersihan lingkungan cukup mendapat perhatian dari pengelola. Sajian kuliner tidak memakai waktu lama, menambah aura positif tempat ini. Yang perlu perhatian adalah ketersediaan kamar kecil (closet) saat banyak tamu rombongan outbond.

 

 

Diskusi potensi daerah menjadi menarik, saat Wisnu (peserta) mengatakan, ”Apa yang bisa dibuat di tempat saya, kalau punya sungai dan buaya?”. Peserta lain menimpali dengan ide penangkaran buaya dan produksi kulit buaya. Tentu kajian-kajian perlu dilakukan, karena potensi satu daerah dan daerah lainnya berbeda. Yang pasti, tentu ada unggulan potensi di setiap daerah dan cara mengangkat potensi tersebut. Inspirasi memanfaatkan limbah kayu menjadi sesuatu yang bernilai muncul di antara para mahasiswa. “Kayu-kayu kecil sisa gergajian ada banyak di daerah saya, namun belum dimanfaatkan. Di sini saya melihat bagaimana pemanfaatannya,” ujar Sutopo, mahasiswa dari Batu Marta, Sumatera Selatan.

 

 

Dengan dibukanya Soko Alas pada tahun 2022, sedikit banyak membantu dalam penyerapan tenaga kerja masyarakat sekitar, mulai dari parkir, tenaga tiketing, pemandu outbond, jasa kuliner, maupun jasa kebersihan. Mengikuti eksposur/kunjungan lapangan ini, mahasiswa diharap bisa terus belajar dan memotivasi diri untuk memberi sumbang-sih atas ilmu dan pengalaman yang dimiliki bagi kesejahteraan masyarakat. ***

 


  Bagikan artikel ini

Berita Web

 2025 (14)
 2024 (25)
 2023 (38)
 2022 (41)
 2021 (42)
 2020 (49)
 2019 (37)
 2018 (44)
 2017 (48)
 2016 (53)
 2015 (36)
 2014 (47)
 2013 (41)
 2012 (17)
 2011 (15)
 2010 (31)
 2009 (56)
 2008 (32)

Total: 666

Kategori

Semua  

Youtube Channel

Lebih baik diam dari pada Berbicara Tetapi tidak ada Yang Di pentingkan Dalam Bicaranya


-->

Official Facebook